between "The Wait" and "The Maternity Leave"
Hal yang ditunggu ibu-ibu hamil? Maternity Leave and the Next is... the Baby tentuh.
Dikarenakan memiliki permasalahan kehamilan (atau yang sering disebutkan pak dokter dengan canggih "Kehamilan dengan Risiko") pada suatu kontrol sabtu yang seharusnya "biasa-biasa" aja, bapak dokter tercintah melakukan USG normal, ngobrol2, becanda-becanda.. (hayoo can you do that with your obgin?ngobrol2 kasual? becanda? he is so cool isnt he?) *menatap penuh cinta..
Jadi bapak dokter berkata "bu masih masuk kerja?:" sambil fokus liat-liat baby di layar monitor ... "hah? masih dong dok, kan Duenya Desember awal" jawab emak-emak ini sambil bingung..
"hmm..." respon dokter dengan kening dikerut.. *rada panik.
"emang kenapa dokter?" tanya Om wibisono gagah berani... "saya rasa ibu harus udah mulai cuti dehg (pake g) soalnya diperkirakan akhir bulan ini duenya bu, atau at the latest awal bulan depan deh "
APAAAAAA #zoom in zoom out, zoom in zoom out, macam sinetron kacangan masakini *sorry lebai
Dont get me wrong ya, i loove.. i mean really loovee this dokter.. so much *oke lebai, masalahnya, tetapi, namuuun, setiap ditanya soal due selalu jawabannya "konsisten ya" , contoh awal2 kehamilan, (kalo ga salah) di cek rutin usia kandungan 16 week, control after cerclage surgery
" Akhir Oktober ya dok duenya?" , "nggak bu awal desember"
Usia kandungan 20 sometin week, "akhir november ya dokter" , "nggak bu awal desember"
Usia kandungan 30 sometin week (before 34 week) " kira2 due kapan dokter" .. "kalo dari sini masih dsember kok bu, awall" sambil melototin hasil USG
oke.. i am annoying am i? .. *elap keringet pake anduk masalahnya ya, setiap dikonsult dan diitung secara manual dari kalender (baik itu kalender masehi maupun hijriyah), perkiraan berdasarkan hari terakhir haid, seharusnya sih diakhir november at the latest udah due ya.. tapi siapalah saya ini, saya kan ga sekolah kedokteran berpuluh2 taun.. dan ga pernah praktek obgin, there is a big chance that i were probably wrong, anddd nowwww....
"Ibu paling lambat akhir Oktober.." "Awal November" .... ya amploppp... itu berati beberapa dua minggu lagi dong. Oh tuhan, mana kerjaan belom di bagi2 , mana cuti belom diurus mana SATUPUN PERLENGKAPAN BAYI BELUM DIBELI. *panik sama hal remeh temeh
Ya gimana dong ya, pasti all the working momies out there can get what i meant ya. Sebagai manusia yang kerja dan cari nafkah dari kerja sama orang, tentu masalah kerjaan jadi mau ga mau kepikiran. belum perlengkapan bayi secara kami disini rada traumatir after three times lost, jadi emang maunya beli perlengkapan baby mefet2 waktu aja gitu..
Dokter tampaknya membaca kepanikan saya, dengan menatap serius dan meneruskan USG. "Ibu jangan samain ibu dengan orang bu, kan ibu kehamilan dengan risiko, dan saya rasa we've come this far... *ga diterusin *sengaja meningalkan efek ngatung yang dramatis"
He slap me in the face right there!
Totally right ya. Oke deh secara suami langsung menanggapi omongan dokter dengan serius, i made a promise to myself, i am taking maternity leave starting next week! bayangkan "we've come this far" nya si dokter sudah membayang2 di kepala... huhuhuhuhu
Masalahnya sodarah-sodarah...
At the time i am writting this blog, adalah 4 weeeksss bok dari maternity leave dan tanda-tanda kontraksi belum ada juga. Ihiks. ihiks. ihiks. (kemaren pas cdek EKG kata dokter sih udah ada tanda kontraksi, tapi kok ga kerasa ya *bebel)
Usia Kandungan? 41 week.. hihiihihi.. kalo dipikir2 lucu juga ya. Dulu waktu belum saatnya, rahim sudah kebuka ampe perlu dijait-jait . Sekarang udah waktunya, jaitannya udah dibuka, emaknya udah cuti melahirkan , dan bayinya yang ditunnggu "belum" datang juga..
Note to everyone having same issues,( working mom dan punya cervix issue),
1. Tanya dokter dengan pasti kapan Duenya, tanyaaa... tanyaaa.. catettttt...
2. Jangan Ambil Maternity Leave kejauhan, biar bisa lebih lama sama baby, biar mungkin bisa lahir tepat waktu secara masuk kantor pasti banyak kontraksi nanggepin manusianya yang unik2, selain ituuuu... bosen boss ga ngapa2in hihihihi *curhat
3. Percaya sama intuisi sendiri, kalo emang merasa belum waktunya nih kayaknya masih lama, ya emang mungkin berati belum waktunya ya..
Or maybe that just me?
Not complaining loh tapinya, hihihi... I am sure He is worth the wait though.. (pasang senyum pepsodent)
Dikarenakan memiliki permasalahan kehamilan (atau yang sering disebutkan pak dokter dengan canggih "Kehamilan dengan Risiko") pada suatu kontrol sabtu yang seharusnya "biasa-biasa" aja, bapak dokter tercintah melakukan USG normal, ngobrol2, becanda-becanda.. (hayoo can you do that with your obgin?ngobrol2 kasual? becanda? he is so cool isnt he?) *menatap penuh cinta..
Jadi bapak dokter berkata "bu masih masuk kerja?:" sambil fokus liat-liat baby di layar monitor ... "hah? masih dong dok, kan Duenya Desember awal" jawab emak-emak ini sambil bingung..
"hmm..." respon dokter dengan kening dikerut.. *rada panik.
"emang kenapa dokter?" tanya Om wibisono gagah berani... "saya rasa ibu harus udah mulai cuti dehg (pake g) soalnya diperkirakan akhir bulan ini duenya bu, atau at the latest awal bulan depan deh "
APAAAAAA #zoom in zoom out, zoom in zoom out, macam sinetron kacangan masakini *sorry lebai
Dont get me wrong ya, i loove.. i mean really loovee this dokter.. so much *oke lebai, masalahnya, tetapi, namuuun, setiap ditanya soal due selalu jawabannya "konsisten ya" , contoh awal2 kehamilan, (kalo ga salah) di cek rutin usia kandungan 16 week, control after cerclage surgery
" Akhir Oktober ya dok duenya?" , "nggak bu awal desember"
Usia kandungan 20 sometin week, "akhir november ya dokter" , "nggak bu awal desember"
Usia kandungan 30 sometin week (before 34 week) " kira2 due kapan dokter" .. "kalo dari sini masih dsember kok bu, awall" sambil melototin hasil USG
oke.. i am annoying am i? .. *elap keringet pake anduk masalahnya ya, setiap dikonsult dan diitung secara manual dari kalender (baik itu kalender masehi maupun hijriyah), perkiraan berdasarkan hari terakhir haid, seharusnya sih diakhir november at the latest udah due ya.. tapi siapalah saya ini, saya kan ga sekolah kedokteran berpuluh2 taun.. dan ga pernah praktek obgin, there is a big chance that i were probably wrong, anddd nowwww....
"Ibu paling lambat akhir Oktober.." "Awal November" .... ya amploppp... itu berati beberapa dua minggu lagi dong. Oh tuhan, mana kerjaan belom di bagi2 , mana cuti belom diurus mana SATUPUN PERLENGKAPAN BAYI BELUM DIBELI. *panik sama hal remeh temeh
Ya gimana dong ya, pasti all the working momies out there can get what i meant ya. Sebagai manusia yang kerja dan cari nafkah dari kerja sama orang, tentu masalah kerjaan jadi mau ga mau kepikiran. belum perlengkapan bayi secara kami disini rada traumatir after three times lost, jadi emang maunya beli perlengkapan baby mefet2 waktu aja gitu..
Dokter tampaknya membaca kepanikan saya, dengan menatap serius dan meneruskan USG. "Ibu jangan samain ibu dengan orang bu, kan ibu kehamilan dengan risiko, dan saya rasa we've come this far... *ga diterusin *sengaja meningalkan efek ngatung yang dramatis"
He slap me in the face right there!
Totally right ya. Oke deh secara suami langsung menanggapi omongan dokter dengan serius, i made a promise to myself, i am taking maternity leave starting next week! bayangkan "we've come this far" nya si dokter sudah membayang2 di kepala... huhuhuhuhu
Masalahnya sodarah-sodarah...
At the time i am writting this blog, adalah 4 weeeksss bok dari maternity leave dan tanda-tanda kontraksi belum ada juga. Ihiks. ihiks. ihiks. (kemaren pas cdek EKG kata dokter sih udah ada tanda kontraksi, tapi kok ga kerasa ya *bebel)
Usia Kandungan? 41 week.. hihiihihi.. kalo dipikir2 lucu juga ya. Dulu waktu belum saatnya, rahim sudah kebuka ampe perlu dijait-jait . Sekarang udah waktunya, jaitannya udah dibuka, emaknya udah cuti melahirkan , dan bayinya yang ditunnggu "belum" datang juga..
Note to everyone having same issues,( working mom dan punya cervix issue),
1. Tanya dokter dengan pasti kapan Duenya, tanyaaa... tanyaaa.. catettttt...
2. Jangan Ambil Maternity Leave kejauhan, biar bisa lebih lama sama baby, biar mungkin bisa lahir tepat waktu secara masuk kantor pasti banyak kontraksi nanggepin manusianya yang unik2, selain ituuuu... bosen boss ga ngapa2in hihihihi *curhat
3. Percaya sama intuisi sendiri, kalo emang merasa belum waktunya nih kayaknya masih lama, ya emang mungkin berati belum waktunya ya..
| belly that is getting bigger and bigger and bigger.... |
Not complaining loh tapinya, hihihi... I am sure He is worth the wait though.. (pasang senyum pepsodent)

Komentar
Posting Komentar